Halaman

Selasa, 31 Juli 2012

Sehat Itu Enak




Masalah pencernaan tak terlepas dari kehidupan kita sehari-hari. Bagaimana mencegah agar sistem pencernaan kita tetap lancar. Naaah...Lebih mudah mencegah daripada mengobati. Pola makan kita harus teratur dan juga bahan makanan kita harus mendukung sistem pencernaan. Dengan begitu, tidak hanya kenyang yang kita dapat akan tetapi kesehatan juga kita dapat. Ingat, jika pencernaan kita terganggu, kehidupan kita sehari-hari juga pasti terganggu.
Beberapa makanan yang direkomendasikan untuk menjaga sistem pencernaan tetap sehat.
A. Seledri
Masyarakat Indonesia sudah kenal dekat dengan sayuran ini. Tumbuhan ini berasal dari pantai barat Eropa. Berfungsi sebagai penghilang rasa mual. Oleh orang Eropa, batang seledri yang besar sering dibuat sebagai salad dengan saus mayones atau bechamel alias saus berbahan dasar susu, sebagai isi roti sandwich.
Untuk mendapat khasiat yang optimal, daun seledri sebaiknya diolah menjadi jus dalam kondisi masih segar. Para ahli homeopati percaya bahwa daun seledri jika diekstraksi mampu mengobati penyakit gangguan
pencernaan seperti mual-mual. Ekstrak seledri memiliki kemampuan membersihkan racun dari sistem pencernaan tubuh, terutama pada kasus penyakit gout dimana kristal asam urin mengalami pembekuan.
Tanaman ini juga mengandung magnesium yang berfungsi menghilangkan stres. Daun seledri mengandung protein, belerang, kalsium, besi, fosfor, vitamin A, B1, dan C. Sangat berguna bukan ?

B. Yoghurt 
Yoghurt merupakan hasil fermentasi susu oleh bakteri. Yoghurt merupakan  salah satu produk legendaris yang pertama digunakan oleh sebuah rumah sakit di Mediterania untuk mengobati penyakit diare dan kerusakan sistem cerna. 
Dr.Elias Metchnikoff, seorang ahli mikrobiologi dari Institut Pasteur, mengatakan bahwa yoghurt adalah obat mujarab untuk penyakit jantung dan penurunan kekebalan tubuh. Pada abad 20, yoghurt merupakan minuman penyembuh berbagai penyakit.
Kita dapat memperoleh banyak keuntungan dari yoghurt. Hal ini  dikarena aktivitasnya yang dapat membantu memperlancar sistem cerna. Bakteri pada yoghurt adalah bersifat alami disebut lactobacillus yang menyebabkan terjadinya proses fermentasi, oleh karena itu yoghurt bercita rasa tajam. Kemampuan yoghurt dalam menyembuhkan penyakit bergantung pada tipe dari bakterinya.
Tau gak? Alat pencernaan merupakan tempat bakteri berkembang biak, di mana kuman akan membentuk koloni bakteri dan menyerang sistem pencernaan, eliminasi, dan mengganggu kesehatan secara umum. Gangguan pada sistem pencernaan bisa diakibatkan oleh perkembangbiakan bakteri tertentu, misalnya Eschericia coli yang merupakan petunjuk terjadinya diare. Adanya lactobacillus dari yoghurt dapat mematikan Eschericia coli dan memperbaiki kembali sistem pencernaan. Hmmm...manfaatnya Bung...
Asal tau aja, yoghurt dapat menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu menyembuhkan diare disamping itu beraktivitas sebagai laksan (pencahar perut). Hal yang terpenting, yoghurt mampu  mengembalikan sistem ke keadaan normal dengan bakteri seimbang dalam sistem pencernaan. Beberapa penelitian mengatakan, konsumsi sedikit yoghurt dapat membantu pengobatan gangguan gastrointestinal yang disebabkan makanan beracun atau terjadi infeksi.
Aktivitas antibakteri dari yoghurt sudah ditemukan sangat efektif untuk menghambat perkembangbiakan Eschericia coli sebagai bakteri penyebab diare. Yoghurt juga mengurangi pertumbuhan bakteri diare, yang biasanya diinduksi obat antibiotika. Beberapa ahli obat biasanya membuat resep di samping penggunaan penisilin, juga menganjurkan mengonsumsi yoghurt.
Beberapa penelitian menemukan aktivitas bakteri pada yoghurt dapat mengobati sistem pencernaan secara alami sebagai antibiotika. Para ilmuwan mengisolasi sekira tujuh jenis antibiotika alami dari yoghurt dan produk susu fermentasi lainnya, beberapa sebagai pembunuh bakteri, dan efektif daripada penggunaan obat antibiotika seperti terramycin. Antibiotika dalam yoghurt yang biasa digunakan orang Amerika adalah Bulgarican dan susu acidopilus (acidopilin) yang dapat membunuh bakteri penyebab racun seperti botulism, salmonella, dan stapilococcus. Juga, bakteri yoghurt dalam alat pencernaan akan menyembuhkan infeksi pada lambung.
Penelitian lain di Amerika dan Jepang menunjukkan, yoghurt mencegah penyakit disentri dan diare, khususnya diare pada bayi. Beberapa rumah sakit di Italia dan Rusia memberikan yoghurt bagi bayi yang terkena diare.
Salah satu studi pada akhir tahun 1963 di New York mendapatkan, bayi yang terkena diare dapat disembuhkan dengan mengonsumsi sepertiga sampai setengah cangkir yoghurt setiap harinya, dibandingkan dengan standar antidiare yaitu obat Neomicin. Sedangkan untuk orang dewasa disarankan untuk selalu mengonsumsi yoghurt tiga kali setengah cangkir setiap harinya. Di Jepang, pemberian yakult (mengandung bakteri L. casei) setiap hari pada 500 orang partisipan menunjukkan hasil, mereka tidak terkena penyakit lambung dan disentri. 

C. Lidah Buaya

Tanaman ini sudah di manfaatkan manusia sejak dulu. Beberapa bukti sejarah menyebutkan, bangsa Arab, Yunani, Romawi, India dan Cina telah menggunakan sebagai bahan baku obat aneka penyakit. Menurut pakar dari IPB Ir Sutrisno Koswara, mengkonsumsi lidah buaya dapat membantu memperlancar sistem pencernaan, ini disebabkan manfaat dari zat Aloemoedin dan Aloebarbadiod, senyawa yang termasuk golongan antrakuinon.
Banyaknya manfaat dari lidah buaya menjadikan para produsen makanan tertarik untuk mengolah sebagai bahan baku makanan. Terbukti dengan beragamnya produk makanan dari lidah buaya di pasaran. Mulai dari yang dijual segar, dibuat manisan, juice, serbuk sampai aloe vera gel. Lidah buaya dapat dikonsumsi dalam bentuk juice, manisan bahkan di campur dengan teh.

D. Jus Buah & Sayuran

Salah satu lagi cara untuk menjaga tubuh dan sistem pencernaan tetap sehat, yaitu dengan cara terapi jus buah dan sayur. Buah dan sayur mengandung antioksidan yang tidak terhitung jumlahnya. Antioksidan ini mampu mengubah sel-sel tubuh menjadi pengaman untuk melawan radikal bebas penyebab penuaan. Sebagai info saja, radikal bebas bisa membantu menghancurkan infeksi secara efisien, namun terkadang tidak dapat dikontrol di dalam tubuh, dan bisa menyerang sel-sel tubuh dan membuatnya mati. Antioksidan berfungsi mencegah berkembangnya radikal bebas di dalam tubuh sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak tersebut.
Terapi jus bisa digunakan untuk membantu kerja pencernaan. Sebagai perbandingan, jika makanan keras membutuhkan beberapa jam untuk dicerna dan diserap ke dalam sel-sel dan jaringan tubuh, maka dalam bentuk sari buah/sayur, hanya dalam waktu 30 menit sudah diserap tubuh. Terapi jus membantu mereka yang mempunyai pencernaan lemah dan lanjut usia, karena makanan langsung diserap tubuh.
Tidak kalah penting, sari buah juga diperlukan dan lebih praktis bagi mereka yang sedang dalam proses penyembuhan penyakit. Jus cepat diserap tubuh sehingga kerja sistem pencernaan tidak terlalu berat. Jadi, konsumsi makanan segar secara teratur dan bervariasi sambil sesekali mengkonsumsi jus buah dan sayuran, hasilny akan sangat bermanfaat untuk mencegah penyakit. Jus sebaiknya dikonsumsi minimal 3 kg sehari terutama bagi pasien yang baru menjalankan terapi jus.
Sebelum melakukan terapi ini,sebaiknya diperhatikan hal-hal berikut agar hasil yang diperoleh maksimal, antara lain:
• Jus buah atau sayur jangan dicampur makanan lain, seperti gula dan air.
• Segera diminum, diperbolehkan disimpan di dalam botol dan dimasukkan di dalam kulkas paling lama 5 jam.
• Semangka boleh dibuat jus, namun hanya boleh dicampur melon, wortel dan nanas. Hal ini dikarenakan semangka banyak mengandung gula, sehingga bisa terjadi pengasaman.
• Buah dan sayur harus segar dan jangan lupa dicuci terlebih dulu. Gunakan buah dan sayur yang segar
• Sebaiknya jus diminum sebelum makan. Kenapa? alasannya adalah agar lebih cepat diserap karena belum ada zat makanan lain. Sekitar 10 menit sebelum makan.
• Terapi jus bisa diterapkan pada semua umur. Bayi juga boleh melakukan terapi jus setelah tak lagi minum ASI. 
Terapi jus merupakan salah satu cara untuk membantu membersihkan tubuh dari sisa-sisa makanan sehingga terhindar dari penyakit dengan metode three day cleansing. Pembersihan ini dapat dilakukan sedikitnya 4 kali setahun, namun jika sanggup, bisa dilakukan sebulan sekali. Salah satu pembersih tubuh yang baik adalah buah apel dan wortel. Berikut adalah cara terapi jus yang disarankan.
Hari pertama 
Sekitar pukul 6 pagi, minum 1,5 - 2 gelas sari pepaya. Pilih pepaya yang tidak terlalu matang atau mentah, yang berfungsi sebagai pencahar untuk membersihkan perut. Setengah jam kemudian, konsumsi sari wortel, tanpa dicampur apa pun. Boleh diminum 5 - 6 kali sehari (setiap dua jam sekali) sebanyak 3 liter. Jika tidak cocok, bisa diganti dengan sari buah atau sayur lainnya. Selama masa pembersihan ini, pasien tidak diperbolehkan memakan apa pun.
Hari kedua 
Sama dengan hari pertama, namun tambahkan satu batang wortel di siang hari, ditambah sesendok teh minyak zaitun, 3 kali sehari (pagi, siang dan malam). Fungsinya sebagai pelumas bagi kerongkongan dan usus. 
Hari ketiga 
Tidak usah mengonsumsi sari pepaya. Lainnya, sama seperti hari pertama dan kedua. Pada hari ketiga, pasien akan merasa lapar, namun bukan disebabkan oleh kekurangan zat-zat yang dibutuhkan tubuh, melainkan karena tubuh sedang dibersihkan dari sisa-sisa makanan yang dibuang dalam tubuh. 
Hari keempat dan kelima 
Diperbolehkan mengonsumsi sari buah atau sayur lainnya. Namun, kalau ingin mengonsumsi makanan, sebaiknya konsumsi makanan mentah tanpa dimasak. Sesudah satu minggu, boleh kembali mengikuti menu makanan kebiasaan sehari-hari dengan mengurangi makanan yang dimasak, gula, garam dan minyak, telur daging dan ikan. Tidak diperbolehkan minum susu putih, roti putih, mentega dan keju, merokok, minuman keras kopi dan teh. Meski three day cleansing sudah selesai dilakukan, jangan lupa minum air putih sebanyak-banyaknya dan meneruskan konsumsi sari buah atau sayur setiap hari.
Dirangkum dari berbagai sumber
file:///E:/DATA/MATA%20KULIAH/Biokimia/PENCERNAAN%20MAKANAN%20DAN%20NUTRISI/nutrisi-untuk-pencernaan-agar-tetap.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar